Beritabali.com, DENPASAR.
Kapolda Bali menyatakan terkait pelarian para napi warga asing saat ini masih dalam pengejaran. Kapolda sendiri sudah menginstruksikan langsung ke jajaran Polres dan Polsek untuk turut membantu melakukan penangkapan. Selain itu, pengejaran juga menggunakan system CSP (Crime Scene Processing), agar pengejaran berjalan maksimal.
"Kami sudah lakukan sesuai permintaan bantuan dari Lapas. Kami sudah lakukan pengejaran dan sudah ada arahan ke Polres dan Polsek jajaran," tegas Kapolda Rabu (21/6).
Arahan dari Kapolda Petrus itu sendiri, juga menimbang dari kejadian sebelumnya yang sudah berhasil diungkap Polresta Denpasar sebagai jajaran.
Seperti penangkapan WN Peru, yang berhasil diamankan di Pekanbaru, Riau.
"Instruksi diberi karena kemarin-kan kita sudah berhasil menangkap yang di Sumatera itu," ungkapnya.
Jenderal bintang dua dipundak itu menegaskan, Lapas Kerobokan yang berada di jantung pariwisata dan juga kapasitas overload akan menjadi bahan inisiasi untuk pemindahan Lapas. Inisiasi ini akan dibicarakan dengan Gubernur Bali Made Mangku Pastika.
"Sebagai inisiasi, ada tempat di Suwung bisa digunakan, bisa dikelola bisa digunakan dengan alternatif," bebernya.
Sebelumnya, Lapas Kerobokan Senin (19/6) dihebohkan kaburnya empat tahanan warga asing dari gorong-gorong. Mereka kabur pada pukul 10.12 WITA, di belakang Poliklinik ditemukan lubang berukuran panjang gorong-gorong 15 Meter. Cukup mengherankan, tidak ada yang mengetahui kaburnya para napi. Mirisnya lagi, kamera CCTV lapas Kerobokan semuanya menyala, namun jejak keempat napi tidak terlihat.
Keempat napi itu adalah Shaun Edward Davidson alias Eddie Lonsdale alias Michael John Bayman (33) WN Australia, alamat Subiaco, Pert, Australia. Kemudian, Dimitar Nikolov (43) WN Bulgaria, Syaed Mohammed Said (31) WN India dan Tee Kok King Bin Tee Kim Sai (50) WN Malaysia. [spy/wrt]
Penulis : Surya Kelana
Editor : spy/wrt